Allah Maha Penyayang,
lebih daripada ibuku.
Allah Maha Pengampun,
lebih daripada ayahku.
Allah Maha Adil,
lebih daripada khalifahku.
Allah Maha Mengetahui,
lebih daripada guruku.
Allah Maha Berkuasa,
lebih daripada tuanku.
Keduanya setelah Dia,
Rasulku sangat penyayang.
Mana mungkin ada yang lebih penyayang daripada Rasulku,
sedang Rasulku merayu agar sakitnya kematian ditanggung olehnya seorang
kesakitan kematian bukan hanya seorang hamba
bukan hanya dua atau tiga
sepuluh atau seratus,
seribu atau sejuta,
tetapi seluruh umat.
Seluruh umat yang hidup dan mati sehingga hari kiamat,
seluruh umat yang tidak dikenalinya langsung sepanjang hidupnya,
seluruh umat yang asing,
bukan anak atau saudara,
atau teman rapat atau sahabat karib,
Rasulku merayu demi umatnya,
mahu menanggung sakit matinya seluruh umat.
Ketika aku takut membayangkan sakitnya mati,
dan ingin lari dari bertemu Israil,
Rasulku tampil menawarkan diri
agar aku tidak disakiti di hujung hayatku.
Oh Rasulku!
Kau sangat penyayang.
Sayang umatmu tidak mengerti hakikat ini
sayang umatmu tidak menghargai hakikat ini
sayang umatmu...tidak sayang kepadamu.
sayangnya.
sayangnya.
sayangnya!!!
Inilah Jalannya
3 years ago
0 comments:
Post a Comment